Kamis, 03 Mei 2012

BOEDI OETOMO


ORGANISASI

BOEDI OETOMO

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Sejarah














Oleh :
Dimas Reggy Putra Bangsa
XI IPS 2




SEKOLAH MENENGAH ATAS 92
JAKARTA
2012


BUDI UTOMO (BU)
1.        Latar belakang
Budi Utomo lahir dari inspirasi yang dikemukakan oleh Wahidin Soedirohoesodo disaat beliau sedang berkeliling ke setiap sekolah untuk menyebarkan beasiswa, salah satunya STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen). Sejak saat itu, mahasiswa STOVIA mulai terbuka pikirannya dan mereka mulai mengadakan pertemuan-pertemuan dan diskusi yang sering dilakukan di perpustakaan STOVIA oleh beberapa mahasiswa, antara lain Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Goembrek, Saleh, dan Soeleman. Mereka memikirkan nasib bangsa yang sangat buruk dan selalu dianggap bodoh dan tidak bermartabat oleh bangsa lain (Belanda), serta bagaimana cara memperbaiki keadaan yang amat buruk dan tidak adil itu. Para pejabat pangreh praja (sekarang pamong praja) kebanyakan hanya memikirkan kepentingan sendiri dan jabatan. Dalam praktik mereka pun tampak menindas rakyat dan bangsa sendiri, misalnya dengan menarik pajak sebanyak-banyaknya untuk menyenangkan hati atasan dan para penguasa Belanda.
2.        Pendirinya

Susunan pengurus Budi Utomo yang didirikan pada tanggal 20 mei 1908 ialah:
Ketua                   : DR. Sutomo
Wakil                    : M. Sulaeman
Sekrearis I            : Suwarno
Sekretaris II         : M. Suwarno
Bendahara            : DR. Angka
Komisaris             : M. Suwarno dan Muhammad Saleh
3.   Sifat - Sifat  Perjuangan
Pada awalnya, para pemuda itu berjuang untuk penduduk yang tinggal di Pulau Jawa dan Madura, yang untuk mudahnya disebut saja suku bangsa Jawa. Mereka mengakui bahwa mereka belum mengetahui nasib, aspirasi, dan keinginan suku-suku bangsa lain di luar Pulau Jawa, terutama Sumatera, Sulawesi, dan Maluku. Apa yang diketahui adalah bahwa Belanda menguasai suatu wilayah yang disebut Hindia (Timur) Belanda (Nederlandsch Oost-Indie), tetapi sejarah penjajahan dan nasib suku-suku bangsa yang ada di wilayah itu bermacam-macam, begitu pula kebudayaannya. Dengan demikian, sekali lagi pada awalnya Budi Utomo memang memusatkan perhatiannya pada penduduk yang mendiami Pulau Jawa dan Madura saja karena, menurut anggapan para pemuda itu, penduduk Pulau Jawa dan Madura terikat oleh kebudayaan yang sama.
Sebagai suatu organisasi yang baik, Budi Utomo memberikan usulan kepada pemerintah Hidia Belanda sebagai mana berikut ini :
ü  Meninggikan tingkat pengajaran di sekolah guru baik guru bumi putera maupun sekolah priyayi.
ü  Memberi beasiswa bagi orang-orang bumi putera.
ü  Menyediakan lebih banyak tempat pada sekolah pertanian.
ü  Izin pendirian sekolah desa untuk Budi Utomo.
ü  Mengadakan sekolah VAK / kejuruan untuk para bumi putera dan para perempuan.
ü  Memelihara tingkat pelajaran di sekolah-sekolah dokter jawa.
ü  Mendirikan TK / Taman kanak-kanak untuk bumi putera.
ü  Memberikan kesempatan bumi putra untuk mengenyam bangku pendidikan di sekolah rendah eropa atau sekolah Tionghoa - Belanda.
Kongres pertama budi utomo diadakan di Yogyakarta pada oktober 1908 untuk mengkonsolidasikan diri dengan membuat keputusan sebagai berikut :
ü  Tidak mengadakan kegiatan politik.
ü  Bidang utama adalah pendidikan dan kebudayaan.
ü  Terbatas wilayah jawa dan madura.
ü  Mengangkat R.T. Tirtokusumo yang menjabat sebagai Bupati Karanganyar sebagai ketua.
4.    Pembubaran
Pemerintah Hindia-Belanda mengesahkan Budi Utomo sebaga badan hukum yang sah karena dinilai tidak membahayakan, namun tujuan organisasi Budi Utomo tidak maksimal karena banyak hal, yakni :
ü  Mengalami kesulitan dinansial
ü  Kelurga R.T. Tirtokusumo lebih memperhatikan kepentingan pemerintah kolonial daripada rakyat.
ü  Lebih memajukan pendidikan kaum priyayi dibanding rakyat jelata.
ü  Keluarga anggota-anggota dari golongan mahasiswa dan pelajar.
ü  Bupati-bupati lebih suka mendirikan organisasi masing-masing.
ü  Bahasa belanda lebih menjadi prioritas dibandingkan dengan Bahasa Indonesia.
ü  Pengaruh golongan priyayi yang mementingkan jabatan lebih kuat dibandingkan yang nasionalis.
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar